Minggu, 18 Desember 2011

DATA BIBIT JATI << SPECIFICATION >>

DATA BIBIT JATI

spesifikasi   bibit    jati
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis, berukuran besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.








Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku, dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan.
#. Karakter Tanaman Jati

Pohon besar dengan batang yang bulat lurus, tinggi total mencapai 40 m. Batang bebas cabang (clear bole) dapat mencapai 18-20 m. Pada hutan-hutan alam yang tidak terkelola ada pula individu jati yang berbatang bengkok-bengkok. Sementara varian jati blimbing memiliki batang yang berlekuk atau beralur dalam; dan jati pring (Jawa: bambu) nampak seolah berbuku-buku seperti bambu. Kulit batang coklat kuning keabu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur memanjang batang.

Pohon jati (Tectona grandis sp.) dapat tumbuh meraksasa selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0,9-1,5 meter.
 Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun.

Daun umumnya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70 cm × 80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15 × 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol di buku-bukunya.

          Bunga majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm × 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan terletak di ujung ranting; jauh di puncak tajuk pohon. Taju mahkota 6-7 buah, keputih-putihan, 8 mm. Berumah satu.

          Buah berbentuk bulat agak gepeng, 0,5 – 2,5 cm, berambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, tetapi umumnya hanya satu yang tumbuh. Buah tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang melembung menyerupai balon kecil.










Spesifikasi Jati Emas  

Jati Emas memiliki spesifikasi sebagai berikut :
·     Self Purning, merontokkan daun sendiri.
·     Tumbuhan lurus, cenderung tidak bercabang.
·     Kecepatan tumbuh 4 kali lebih cepat dari jati lokal.
·     Laju pertumbuhan tinggi.
·     Pada tanaman dewasa tahan terhadap busuk akar dan pangkal batang serta serangan rayap.
·     Daun relatif membulat dibandingkan jati lokal.
·     Ekologi tumbuh :
·     Ketinggian tempat : 10 – 900 m di atas permukaan laut
·     Curah hujan : 1250 – 3000 mm/tahun.
·     Kisaran suhu : 10° C - 40°C
·     Kondisi tanah : liat berpasir, tanah merah, tanah berkapur dan berdrainase baik. Pertumbuhannya kurang maksimal pada tanah gambut, rawa atau sawah.
·     Kemiringan maksimal 20 °.
          PH 4,5 – 7,5.

                                     


                                                # keunggulan Jati Emas #

            Jati Emas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kayu jati lokal. Selain daya tumbuhnya cepat, tingkat kelurusannya yang tinggi, juga warna yang kuning keemasan dengan seratnya yang lurus sangat disukai konsumen luar negeri. Dengan percepatan tumbuh rata-rata 20 cm per 10 hari praktis memperpendek masa permanen dari jati local yang umumnya 40 tahun menjadi 10 – 20 tahun saja. Sehingga Jati Emas dikenal sebagai tanaman jenis keras yang berumur pendek. Mutu Jati Emas sendiri diklasifikasikan sebagai kayu jati kelas ringan dengan kepadatan 700 kg/m . Tekstur kayu yang lurus akan memudahkan dengan pengerjaan mesinal, mempercepat waktu dan tenaga sehingga nilai ekonomisnya dapat kita peroleh semaksimal mungkin. Hal ini dapat kita lihat dalam pengerjaan Parquet Floorit, Veerner Kusen dan daun pintu. Warna Jati Emas juga menjadi trend setter dalam tradisi warna furniture, di Amerika, Eropa dan Jepang yang menjadi tujuan ekspor di masa mendatang.






Bibit Jati Merah
Informasi umum.

            1 . Jati Merah tumbuh sangat cepat , mampu mencapai rata-rata 0,3 meter / bulan, dalam waktu                    ( 1 tahun) bisa mencapai ketinggian 3,6 - 4 meter.

            2 . Sifat fisik :
            a. Profil batang cenderung membulat , mudah dibuat Veneer secara lebih efisien .
            b. Tumbuh lurus keatas hampir tanpa cabang , hampir tidak mempunyai cedera
(“Mata kayu”) bila dibuat perabotan , sehingga Harganya tinggi / mahal .
            c. Berdaun hanya sedikit , mudah Tumpangsari dengan tanaman semusim ( Padi ,
Jagung , Kedelai dll .
            d . Mempunyai akar tunggang , terkadang lebih dari satu , kokoh mencengkeram
tanah tempat tumbuhnya .
            e . Batang tubuh yang amat kuat dan mampu menahan hembusan angin serta
batang bersifat amat lentur / Flexible (tidak mudah patah) , serta mudah menjadi
pohon pelindung bagi tanaman lainnya (Anggur, Lada, Vanilli , Rotan dll) .

            3 . Sampai umur setahun , mampu tumbuh sangat rapat ( 1 x 1,5 meter) untuk fungsi Penghijauan yang SANGAT CEPAT dengan daun lebat semasa muda . Dalam
fungsi ini, kelak dilakukan Penjarangan (Dikurangi kepadatan batangnya) . Batang
yang dipotong dalam penjarangan tetap memiliki Nilai Ekonomi yang tinggi karena
jenisnya adalah “Tetap Kayu Jati” ( Teak common market price) .

            4 . Dapat dipanen dalam waktu relatif singkat ( 5 – 15 tahun) , lebih tua akan lebih baik .
Catatan :
            Pengalaman menunjukkan bahwa dengan pemeliharaan yang baik , batang kayu
Jati Me0rah dapat mencapai Tinggi pohon 10 – 11 meter , diperhitungkan hanya 6
meter secara komersial ;
a . Diameter 17 cm pada umur 5 (lima) tahun , volume = 2 M3 / 7 pohon ,
b . Diameter 22 cm pada umur 6 (enam) tahun , volume = 1 M3 / 3 pohon .

            5 . Karena sifat fisik Jati Merah yang tumbuh hampir tanpa cabang , penanaman mudah dilakukan hampir disetiap Lahan terbuka yang ada , dengan maksimum ketinggian rata2 900 meter diatas permukaan laut , lahan dengan texture tanah yang kering / kritis , sepanjang BUKAN TANAH TERGENANG AIR ( Pasang surut ) .
Catatan : Lahan dengan potensi banjir atau Pasang-Surut , dapat di atasi dengan
Pengamatan dan Design khusus .
Pemanfaatan Lahan Tidur diantara rumah penduduk , akan memberi kekuatan
baru ekonomi rumah tangga secara “Hijau” dan mudah .

            6 . Jati Merah semakin cepat tumbuh dengan penggunaan Pupuk Organik yang dibuat dari Limbah baik padat (Sampah rumah tangga maupun Perkebunan / Peternakan) maupun Limbah cair     ( dari Limbah rumah tangga maupun Peternakan ) .

            7 . Harga bibit Rp. 45.000,- / Polybag ,belum termasuk ongkos kirim.

Catatan :
Informasi di atas bisa berubah sesuai unsur dan struktur tanah yang akan di jadikan lahan penanaman.
Permintaan sertifikat hanya di layani dengan pembelian minimal 50.000 bibit. untuk pembelian di bawah 10.000 kami hanya melampirkan surat rekomendasi ke-asli-an dari BPTH setempat.

SYARAT TUMBUH DAN PENANAMAN POHON JATI

            Jati merupakan salah satu jenis tanaman yang mendominasi hutan Indonesia. Tanaman ini sangat baik dibudidayakan di Indonesia. Pasalnya, kondisi cuaca dan lingkungan yang tropis sangat mendukung untuk pertumbuhan jati. Jenis tanaman ini dapat ditanam di berbagai kondisi lahan dan lingkungan, sepertihutan dataran rendah, hutan dataran tinggi, hutan pegunungan, hutan tanaman industri, lahan kering tidak produktif, lahan basah tidak produktif, dan lahan perkebunan.
           
            Syarat lokasi untuk budidaya jati diantaranya, ketinggian lahan maksimum 700 meter dpl, suhu udara 13—43 derajat Celcius, pH tanah 6, dan kelembapan lingkungan 60—80%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan jati adalah tanah lempung, lempung berpasir, dan tanah liat berpasir. Unsure kimia pokok ( macro element ) yang diperlukan untuk pertumbuhan jati yakni kalsium, fosfor, kalium, nitrogen.
           
            Sementara itu, curah hujan optimum yang diperlukan untuk pertumbuhan jati sekitar 1.000—1.500mm/tahun. Curah hujan berpengaruh terhadap sifat gugurnya daun dan kualitas fisik kayu. Secara alamiah, jati akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau, lalu tumbuh kembali pada saat musim hujan. Di daerah yang memiliki kemarau yang panjang, jati akan menggugurkan daunnya dan menghasilkan lingkaran kayu yang artistik. Karena itu, kayu jati yang berasal dari daerah ini memiliki struktur kayu yang lebih kuat dan di kelompokkan ke dalam jenis kayu mewah ( fancy wood ) atau kayu kelas satu. Sementara itu, di daerah yang curah hujannya tinggi, tanaman jati tidak menggugurkan daun dan lingkaran kayunya kurang menarik. Karena itu, kualitas kayunya lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki kemarau panjang.
           
            Benih jati bias diperoleh melalui Balai Pembenihan Tanaman Hutan ( BPTH ). Benih harus berasal dari indukan pohon jati memiliki kualitas baik dan pertumbuhan yang sehat. Perbanyakan benih tanaman jati dapat dilakukan dengan dua cara, yakni melalui perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif dengan cara menyemaikan biji hingga tumbuh tunas baruu sebagai bibit. Jika bibit terlalu besar, bibit diremajakan dengan memangkas dan membiarkan tumbuh tunas baru. Tunas tersebut dipelihara hingga terbentuk batang baru. Cara inii biasa disebut dengan stump.
           
            Sementara itu, perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara kultur jaringan, yaitu perbanyakan melalui pertumbuhan sel-sel jaringan titik tumbuh tanaman. Titik tumbuh pada tanaman berada di jaringan meristematik, seperti pada meristem apical. Dengan kultur jaringan, jumlah bibit yang diperoleh cukup banyak.
           
            Setelah berumur 2—3 minggu sejak penyemaian, pindahkan bibit ke dalam polibag. Lakukan pemindahan bibit secara hati-hati agar bibit tidak rusak. Pelihara bibit jati hingga mencapai tinggi 30cm. setelah itu, bibit jati siap di pindah tanamkan ke lahan.
           
            Kehadiran tanaman jati merah ( red tectona grandis ) merupakan suatu terobosan baru dalam mengantisipasi kelangkaan bahan baku industri kayu, rehabilitasi lahan kritis, dan pencegahan kerusakan hutan tanaman jati. Tanaman jati merah merupakan bibit unggul hasil budidaya system kultur jaringan dikembangkan pertama kali dalam laboratorium, yang tanaman induknya pada mulanya berasal dari Negara Malaysia, Myanmar dan Thailand. Jati merah sudah sejak tahun 1980 ditanam secara luas di Myanmar dan Thailand. Area penanamannya mencakup luas ribuan hectare. Sementara Malaysia menyusul  penanaman jati merah secara meluas di tahun 1990. di Indramayu, jawa barat sejak tahun 1999 telah dilakukan penanaman jati merah sampai satu juta pohon.
           
            Tanaman jati merah sudah bisa di panen mulai umur 5—15 tahun, dengan perawatan yang intensive, yang selain keuntungan berupa pertumbuhan yang cepat, juga dengan seragam dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Apabila konvensional berumur 5 tahun baru berdiameter 3,5cm dan tinggi 4,0m maka jati merah pada umur yang sama ( 5—7 tahun ) sudah mempunyai kayu yang berdiameter -+ 20cm dann tinggi -+ 12 m. dibandingkan dengan jenis kayu pertukangan lain, kualitas kayu jati merah lebih bagus, lagipula volume penyusutan hanya 0,5 kalinya.
            Penanaman jati merah cocok untuk daerah tropis terutama pada tanah yang banyak mengandung kapur. Tanah yang ideal adalah tanah jenis alluvial dengan kisaran pH 4,5 sampai 7. Dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah dataran rendah ( 50—80 m dpl ) sampai dengan dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dpl. Tanaman ini diketahui sangat tidak tahan dengan kondisi tergenang air, sehingga area pertanaman jati merah mutlak membutuhkan system drainase yang baik.
           
            Kisaran curah hujan antara 1.500—2.000 mm/tahun. Pola tanam dilakukan secara monokultur dengan jarak tanam 2 : 2 m, maka dalam 1 ( satu ) hektare lahan bisa ditanam sebanyak 2.500 bibit tanaman jati merah. Apabila diterapkan pola tanam tumpang sari, dengan jarak tanam 3 : 6 m, maka dalam 1 ( satu ) hektare bias ditanam 555 bibit tanaman jati merah. Lubang tanam di buat berukuran panjang, lebar, dan dalam sebesar 30 cm.
           
            Tingginya animo penanaman jati merah didorong oleh faktor-faktor seperti analisa keuntungan yang menggiurkan, cepatnya pengembalian modal, nilai investasi yang relatif terjangkau, dan tingkat produktivitas tanaman yang sangat tinggi. Lagipula pasar internasional akan produk kayu jati yang baru terpenuhi sekitar 30% dari Indonesia merupakan jaminan pemasaran yang sangat berprospek. Harga bibit jati merah untuk pembelian di atas 5.000 pohon sekitar Rp. 40.000 / pohon ( pulau jawa ) dan Rp. 45.000 / pohon untuk daerah luar jawa dan akan di sertakan sertifikat rekomendasi dari dinas terkait.

Produksi dan pembelian bibit pohon jati merah antara lain dilakukan oleh Perum Perhutani melalui distributor         ( agency ) yang telah di rekomendasikan oleh Perum Perhutani.
































Khasiat Daun JATI BELANDA untuk Kesehatan
A. Macam Manfa’at Daun Jati Belanda
            Dulu banyak orang percaya “gemuk itu lambang kemakmuran”.  Namun, setelah terbukti obesitas ( kegemukan ) potensial mengundang beragam pennyakit, banyak orang gemuk beralih ingin langsing. Segala cara dihalalkan, yang penting kurus. Alhasil, badan belum lansing, kepala sudah pusing tujuh keliling. Pusing karena masih gendut dan pusing lantaran banyak duit terkuras.
            Obesitas memang susah ditolak kedatangannya. Bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi, biasanya otomatis membuat berat badan melambung tak terkendali. Obesitas sendiri merujuk pada situasi kelebihan berat badan, akibat penumpukan lemak pada jaringan tubuh sudah melebihi.
            Kegemukan membuat tubuh cepat lelahjika dibawa bekerja keras, debar jantung lebih kencang, serta pernafasan terganggu. Terlalu gemuk juga kadang menjadi pemicu munculnya penyakit kelas berat, seperti diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, dan penyakit jantung. Namun, di samping alasan kesehatan, kadang ada juga yang bekeras menurunkan bobot badannya lantaran dilandasi problem psikologis. Misalnya untuk menambah kepercayaan diri.
            Ada beberapa cara konvensional untuk mengatasi kegemukan, seperti banyak melakukan olahraga, mengatur pola makan, hidup teratur, atau dengan menggunakan “alat bantu” semisal slimming tea, metode pengobatan akupuntur, sampai pemakaian obat modern yang mengandung bahan kimia. Namun, cara-cara di atas tidak semuanya aman. Tak jarang malah menimbulkan efek sampingan cukup mengganggu.
Indonesia sebagai salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan Negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan yang di duga berkhasiat obat, sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfa’atkan oleh masyarakat kita. Biasanya, selain untuk pengobatan juga dimanfa’atkan sebagai pencegahan dan pemulihan stamina serta kosmetika.
            Selain cara-cara di atas, ada cara mencapai langsing lainnya yang kecil kemungkinannya bikin pusing. Yakni dengan memanfaatkan tanaman obat. Cara ini belakangan banyak dipilih orang, lantaran dianggap lebih aman, tidak mempunyai efek sampingan, bahannya mudah didapat, dan yang paling penting; tak bikin kantong ludes. Tidak harus ke toko atau apotik lagi!!
            Secara empiris, beberapa tanaman obat yang pernah digunakan untuk menurunkan bobot badan, antara lain buah matang mengkudu ( Morinda Citrifolia ), buah matang nanas ( Ananas Comonus ), daun jati belanda ( Guazuma Ulmufolia ), buah delima ( Punica Granatum ), rimpang temu giring ( Curcuma Heyneana ), rimpang bangle ( Zingiber Purpureum ), Dll.
            Saat ini, salah satu obat tradisional pengurus yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah jamu galian singset. Dari jamu galian singset itu, ditemukan bahwa daun jati belanda merupakan komponen yang selalu ada. Pohon jati belanda berasal dari daerah tropis di benua Amerika, konon dibawa ke Pulau Jawa oleh orang Portugis. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh di sepanjang jalan, meski di banyak tempat, dia juga tumbuh sebagai tanaman liar.
            Daun jati belanda dapat mengurangi pembentukan lemak, menguruskan dan merampingkan badan. Buahnya bisa juga dimanfaatkan untuk obat diare dan batuk, sedangkan kulit batangnya cocok untuk tonikum, serta obat penyakit lepra dan herpes.


B. A    Cara Pembibitan Pohon Jati Belanda
            Adalah Guazuma Ulmifolia Lamk atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Jati Belanda, merupakan tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis seperti Negara kita ini. Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam famili Sterculiaceae, dan diduga berasal dari Negara Amerika yang beriklim tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 mdpl. Jati Belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuh liar begitu saja.
            Jati Belanda atau Jati Londo dalam bahasa jawa, dan dikenal dengan nama Bastard Cadar dalam bahas inggris, merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung runcing, pengkal berkeluk, pertualangan berseling, dan berukuran panjang 10-16cm serta lebar 3-6cm. Bunganya, berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi coklat kehitaman setelah tua.
            Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji, cara memperbanyak dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat keberhasilan 50%. Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati Belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.

1. Bibit JATI MERAH mempunyai ciri al:
  • Daun cenderung kecil dan melonjong, 
  • Pucuk mudanya condong warna merah-coklat
  • Batang Bibit terlihat lebih Kokoh
  • Akar menyamping (kiri kanan depan belakang) seperti cakar -- Bibit selain stek akarnya menghunjam ke bawah --
Keunggulan : Bibit Jati MERAH Stek Pucuk mempunyai Keunggulan al:
  1. Lebih Cepat Tumbuh dan memBesar.
  2. Pencabangan cenderung Jarang.
  3. Usia Panen Lebih Cepat (Kami selalu menyarankan agar Pohon Jati di panen pada umur lebih dari 10 tahun, walaupun pada umur 5 atau 7 tahun sudah terlihat besar,..--untuk perbaikan kualitas kayunya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar